Tawuran Pelajar Terjadi Karena Faktor keluarga dan Lingkungan

Pendidikan412 Views

 

Pelajar tawuran
Photo ilustrasi gambar pro

spirit.my.id – Fenomena tawuran antar pelajar yang sudah sering terjadi memang cukup memprihatinkan.

Akibat tawuran banyak menimbulkan kerugian baik materi, moril bahkan nyawa.


Jika tak ada solusi untuk menanganinya jelas hal ini sangat membahaykan apalagi remaja terutama pelajar merupakan generasi penerus cita – cita perjuangan bangsa.

Menurut Psikolog dari Universitas Islam 45 atau Unisma, Nur Hidayah, menilai faktor keluarga bisa menjadi salah satu penyebab tawuran, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat yang melekat. 

Artikel Terkait :

https://www.spirit.my.id/2018/11/begini-kreatifitas-remaja-jaman-now.html?m=1

Bila si anak tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya, ia akan melampiaskannya di luar.

“Akibatnya mereka tidak mendapat kasih sayang lebih dari orang tua, sehingga jiwanya seperti kering,”katanya, dikutip dari Data.com

Lanjutnya, masa remaja juga merupakan masa mencari jati diri atau identitas.

Akan berbahaya jika dalam pergaulan bertemu dengan teman bergaul yang kurang baik imbasnya perilaku negatip yang akan muncul.

Bisa jadi temannya itu juga sedang mencari eksistensi diri, kemudian lingkungan mendukung (negatif) karena wilayah publik anak untuk berekspresi kurang, walaupun ada sudah berbayar. Karena rata-rata mereka dari keluarga yang menengah ke bawah,” jelasnya.

Yang harus lebih diwaspadai menurutnya adalah jangan sampai dari hanya tawuran menjadi pembegal.

Psikolog ini menjelaskan, jika tawuran lebih pada menuangkan ekspresi jiwa mudanya, sementara begal ada faktor kebutuhan hidup.

“Remaja tawuran dengan pembegal berbeda. Kalau begal ada tujuan ekonomi untuk mendapatkan sesuatu, kalau tawuran karena hanya ingin bersifat agresif,” tandasnya.



Sedangkan menurut analisis A.Said Hasan Basri. Tawuran antar pelajar secara umum dapat dikategorikan menjadi dua. 

Pertama.

faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari aspek-aspek 

See also  Disiplin Remaja Sekarang Kadang Suka Mendebat Orangtua

psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja. 

Kedua.

faktor eksternal dari luar diri remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitar 

remaja. Melalui faktor-faktor inilah kemudian alternatif solusi yang bisa 

ditawarkan adalah pendekatan kesehatan mental. Pendekatan kesehatan mental 

yang paling tepat adalah intervensi primer atau tindakan preventif dengan 

memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran (remaja sebagai pelajar)

Berikut indikasi penyebab tawuran dikutip dari diadona.id

Keluarga

Sebagai tempat pendidikan pertama, keluarga punya peran besar untuk membentuk karakter anak, termasuk juga sebagai penyebab tawuran. Kurangnya perhatian, komunikasi, dan kasih sayang dari rumah membaut para pelajar mencari perhatian dan validasi dari kegiatan di luar yang sayangnya, melanggar peraturan.
Pergaulan

Apakah kamu menyadari kalau para pelaku tawuran ini berasal dari kelompok pergaulan yang sama? Mereka menganut nilai yang sama dalam kelompok mereka, bisa disatukan karena nilai yang sama atau memang kelompok itulah yang membentuk mereka.
Gengsi

Kebanyakan penyebab tawuran di kalangan ermaja laki-laki adalah karena gengsi. Mereka yang nggakikut, disebut lemah dan penakut oleh siswa lainnya.
Kurangnya Perhatian Guru

Kelompok tawuran biasanya terbentuk dari kelompok di sekolah. Bila ini terjadi, harusnya sekola punya tanggung jawab lebih dalam mengawasi pergaulan dalam kelompok di sekolah.
Baca Juga :
Rivalitas Antar Sekolah

Penyebab tawuran biasanya terjadi karena hubungan yang tak baik antar sekolah. Mereka memiliki sentimen negatif satu sama lain, sehingga ketika mereka dipertemukan, rentan banget terjadi perselisihan.
Ketegasan Sekolah dan Pemerintah

Sekolah punya peran yang kuat dalam mencegah terjadinya tawuran serta menekan penyebab tawuran. Bisa dimulai dari pengawasan terhadap kelompok remaja yang dinilai mereshkan, atau pengawasan di saat siswa pulang sekolah.

Dan yang mesti jadi perhatian adalah membiarkan anak yang belum cukup umurnya buat membawa motor ke sekolah, melonggarkan aturan bolos, ternyata juga jadi penyebab tawuran.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *