Izah berharap sepakbola wanita diperhatikan |
spirit.my.id
Ya, sebuah turnamen berkelas dengan tajuk Turnamen Piala GSWI Jabar U-21, yang digagas oleh Korprov GSWI Jabar dengan dikomandoi oleh Ketuanya Yetty Sudiarti, baru saja dihelat dengan Six Bar Sensational Sumedang, jawaranya.
Langkah yang diambil GSWI jabar ini terbilang ciamik, pasalnya bagi pemain bisa melepaskan dahaga akan sebuah pertandingan.
Artikel Terkait :
https://www.spirit.my.id/2021/10/gswi-jabar-harus-lahirkan-pesepakbola.html?m=1
Hal ini, diungkapkan oleh pemain yang memberikan gelar juara liga satu untuk Persib putri di tahun 2019, yakni Zahara Khairani.
Izah baju hijau saat piala GSWI |
“Ya adanya pertandingan resmi GSWI ini rasanya senang ada pengganti liga karena kalau nunggu liga belum tentu ada kepastian kapan digelarnya, sekalian mengisi waktu luang, ” katanya sembari tersenyum.
Pemain yang biasa disapa Izah ini menilai, saat gelaran turnamen Piala GSWI, banyak pemain – pemain wanita punya skil bagus dan mumpuni.
“Potensinya nya bagus – bagus semua. Tim pemainnya rata tidak ada yang terlalu menonjol dan tidak ada yang kurang bagus. Jadi semua pemainnya rata,” lanjut pemain yang berposisi winger itu.
Izah menginginkan, kedepan lebih banyak digelar kompetisi dan turnamen sehingga banyak potensi muncul ke permukaan, sebab Izah yakin pemain wanita tidak kalah menterengnya dengan pesepakbola laki – laki.
“Ya lebih diperbanyak lagi pertandingan antar club sampai antar daerah,” imbuhnya.
Terakhir, pemain kelahiran 22 November 2000 ini, meminta kepada PSSI sebagai federasi tertinggi sepakbola tanah air, untuk lebih memperhatikan sepakbola wanita karena bukan tidak mungkin sepakbola wanita bisa mengibarkan bendera Merah Putih di kancah dunia.
Baca Juga :
https://www.spirit.my.id/2021/10/yudi-guntara-eks-persib-bicara-gswi.html?m=1
Izah mencontohkan sepakbola putri Amerika, lebih berprestasi dibanding putranya.
“Harapannya semoga sepakbola wanita maju, di perbanyak lagi pertandingan dan lebih diperhatikan oleh PSSI atau jajaran lain. Jangan di beda – bedakan dengan sepak bola pria kalau bisa disetarakan,” pungkasnya.
(Res)