Hijaber Ini, Jadi Bidan Karena Ingin Mengabdi.

Mojang49 Views
Bidan
Dari model hijab, banting stir ingin menjadi Bidan dengan alasan membantu ibu melahirkan terutama di daerah terpencil.

spirit.my.id – Siapa sangka mojang geulis ini beralih profesi menjadi Bidan, sebab saat duduk di bangku Sekolah
Menengah Atas (SMA) ia adalah model hijab. Kepiawaian berekspresi di depan jepretan kamera tak perlu diragukan lagi.
Entah angin apa, Cut  Dara Geubrina, nama lengkapnya kepincut
menjadi Bidan, tentu menarik untuk ditelusuri.


Saat wawancara, Cut atau Dara, sering disapa begitu, mengungkapkan alasan yang layak diberi acungan jempol. Katanya mau mengabdi
dan membantu para ibu yang melahirkan.
“Ya alasannya karena mau bantuin ibu lahiran, biar bisa nurunin
angka kematian ibu dan bayi,” ucapnya.
Saat sesi foto di tempat wisata.

Lalu, Cut berbagi cerita saat pertama masuk kuliah. Perasaannya waktu itu tidak karuan ada senang, bangga juga grogi, namun tak berlangsung lama, dengan cepat Cut
sudah bisa menyesuaikan dan menikmati aura anak kuliahan.


Sebab itu, eks Hijab Fest pertama Manca Enterprise ini dalam berinteraksi dengan
teman – teman di kampus, engga ada masalah, asik – asik aja bahkan ia menilai tak berbeda
dengan masa di SMA.
“Ya perasaannya deg – degan, takut, tapi kalau udah
dijalanin mah udah jadi sebuah kebiasaan tuh,” terangnya dengan tawa menggoda.
Cut bareng Sohib kuliah. (Cut kanan)

Menurutnya, memilih Bidan juga didasari
keprihatinan dengan angka kematian ibu dan anak, terutama di pelosok – pelosok
karena jarang ada tenaga Bidan atau kesehatan.
Bahkan, mojang berdarah campuran Sunda dan Aceh tersebut menyatakan, siap apabila ditempatkan di mana saja termasuk di daerah terpencil.

“Ya tergantung belum kepikiran sih.. tapi mau mah mau biar yang
di Desa terpencil teh kalau mau lahiran ga perlu jauh ke kota atau ke tempat yangg
ada Bidan gitu jadi nanti Bidan yang ke rumah yang lahirannya,”papar Cut.
Menutup obrolan, calon bidan yang mengaku sudah punya gebetan ini menjelaskan, ibu yang mau melahirkan  sebaiknya
dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas agar keselamatan si ibu dan bayi tejramin.
“Sebenernya sih udah ga boleh buat lahiran dirumah soalnya
bakal kurang peralatannya gituu..tapi kalau bisamah ya disana netep di Desa
terpencil itu biar yang mau lahiran deket gitu,” pungkasnya.
(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *