Mukena merupakan bentuk kompromi para wali songo saat menyebarkan Islam di tanah Jawa. |
spirit.my.id – Wanita muslim di negara-negara Timur Tengah, ketika sholat cukup mengenakan pakaian biasa yang dipakai sehari-hari.
Apa sebabnya? Karena model pakaian perempuan di Timur Tengah mayoritas gamis yang panjang dan berkerudung serta memakai kaos kaki sehingga menutupi aurat.
Seperti diketahui aurat wanita yang boleh terlihat hanyalah wajah dan telapak tangan.
Artikel Terkait :
https://www.spirit.my.id/2021/01/kapten-pilot-sriwijaya-air-sj-182.html?m=1
Jadi jika mengenakan pakaian yang tertutup syarat sahnya sholat bagi perempuan sudah terpenuhi.
Misalnya di Pakistan yang menggunaka tarha (sejenis kain pashmina yang lebarnya menutupi separuh tubuh) dan syrwal (celana model aladdin dengan jahitan serut di bagian belakang).
Muslimah Timur Tengah juga mengenal kerudung dan dira’, yaitu sejenis gamis yang lebih lebar dan longgar menjuntai hingga telapak kaki. Sebagian muslimah lain yang telah berhijab bahkan sholat dengan pakaian yang mereka kenakan saat itu juga.
Mengenakan pakaian yang bukan mukena tidak dilarang dalam agama. Tidak ada satupun dalil atau riwayat yang menyebutkan pakaian apa yang harus dikenakan untuk menunaikan sholat.
Namun kriterianya tercantum jelas, yaitu menutup aurat (termasuk tidak transparan dan menampilkan lekuk tubuh), bersih, serta suci dari hadas besar maupun kecil.
Lalu kenapa di negeri +62 alias Indonesia, harus memakai mukena ?
Adanya mukena di tanah air tidak lepas dari kebiasaan yakni wanita Indonesia kerap terlihat auratnya.
Mukena sendiri pertama kali dikenalkan oleh Wali Songo.
Mukena adalah satu potong pakaian panjang yang menutup kepala hingga mata kaki berwarna putih yang dibuat dari bahan katun. Seiring perkembangan budaya di Indonesia, bentuk mukena mengalami diversifikasi dalam berbagai aspek, mulai dari bentuk, bahan, dan warna.
Mukena bukan syariat Islam tapi budaya Indonesia dan rumpun melayu di Asia Tenggara.
Baca Juga :
https://www.spirit.my.id/2021/04/karena-adegan-sholat-george-rudy-peluk-islam.html?m=1
Mukena merupakan bentuk ‘kompromi’ Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa.
Pada masa itu, wanita Indonesia masih mengenakan kemben sebatas dada sebagai pakaian sehari-hari mereka.
Maka para wali mengajarkan penggunaan mukena yang khusus dipakai ketika sholat. Setelah sholat, mereka bebas mengenakan pakaian sehari-hari. Hal ini supaya Islam lebih mudah diterima masyarakat.
(Res)