Ramadan Penuh Berkah, Para Nonis Manfaatkan Dengan War Takjil

War takjil
War Takjil yang digaungkan para nonis meresahkan kaum muslim yang sedang berpuasa.

spirit.my.id – Bulan suci Ramadan memang penuh berkah.

Keberkahan bulan puasa ternyata tidak hanya dirasakan oleh kaum muslim saja tapi dirasakan pula kaum nonis alias non Islam.

Coba deh tengok, bagaimana viralnya di jagad media sosial perburuan takjil oleh agama lain seperti Kristen, Hindu dan agama lain.

Perburuan takjil atau istilah trennya War Takjil, oleh para nonis ini begitu meresahkan kaum muslim.

Bagaimana tidak, para nonis ini sudah berburu takjil dari jam 3, sedangkan saat itu umat muslim sedang lagi lemas-lemasnya.

Sadisnya lagi, para nonis ini borong makanan dan minuman yang tersedia imbasnya bisa ditebak, yang sedang berpuasa kehabisan alias tinggal sisa-sisanya.

“Buat Agama muslim. Emang salah ya kami Kristen borong takjil ?? maalahan pedagangnya memperbolehkan kami borong lho padahal mereka senang, jualan ny abis. Kenapa kalian marah2 tdk dpt takjilnya !! siapa cepat dia dapat tohh ?? ,” tulis Givan Simanjuntak di akun tiktoknya.

Uniknya, para pemburu takjil ini ada yang menyamar memakai hijab atau berpenampilan layaknya muslim dengan tujuan lebih mudah saat membeli takjil. Begitu candaan para nonis.

Antusiasme War Takjil, dirasakan pula oleh Suster Gereja, para Suster itu tak mau ketinggalan. 

Dengan pakaian putih-putih berkalung salib, para Suster ini berdesak-desakan dengan umat muslim membeli takjil.

“pasukan gereja turun war, suster pun sampe turun tangan nyari takjil,” tulis piyu piyu.

Melihat gejala War Takjil ini, umat mulai muslim khawatir, dan bikinlah caption lucu yakni setiap tempat takjil dijaga oleh pasulan keamanan.


See also  Jelang Bertarung di Laga Perdana Liga 2, Persikab Gelar Pengajian Bersama Anak Yatim

Seperti yang terlihat ditangkapan layar tiktok. Dimana pedagang dijaga oleh petugas kepolisian agar kaum nonis tak bisa beli takjil seenaknya.

Lantaran War Takjil makin panas, sebagian umat muslim langsung membeli ke rumah si pembuat takjil. 

Seperti yang dilakukan emak-emak yang borong ke rumah pembuat takjil. 

“akhirnya aku dan teman2 mborong takjil langsung di rumah penjualnya biar nggak kehabisan,” tulis winarsihwidirahayu dengan tangan kiri dan kanan menenteng takjil.

Fenomena War Takjil oleh para Nonis itu menandakan toleransi beragama di NKRI kuat.

Perbedaan agama bukan untuk memisahkan tapi menyatukan.

“Agama boleh beda tapi takjil kami yang terdepan,” kata para Nonis seraya tertawa sambil menenteng penuh takjil.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *