Gadis Ini Pilih Guru Ngaji Dari Pada Kuliah




spirit.my.id – Setelah lulus SMA, mojang geulis ini lebih memilih melanjutkan Pesantren dari pada kuliah, alasannya ingin jadi guru ngaji di Kota. Padahal orang tuanya mendukung melanjutkan  ke Perguruan Tinggi.

Anisa Febriyanti namanya, menuturkan, ia ingin jadi guru ngaji karena di Kota Al-Quran dipelajari hanya dasarnya saja.

“Misalnya anak – anak komplek, paling baca Al-Quran tajwid engga dalam – dalam ngajinya. Engga ada kitab – kitab kaya safinah,” katanya pada redaksi.

Lanjut Nisa, sapaannya, apalagi buat cewek kitab – kitab sangat perlu karena disana banyak mengatur hal yang berkaitan dengan dunia wanita.

“Apalagi fiqih, menceritakan tentang kehidupan sehari – hari di dunia. Jadi penting buat perempuan, ada tentang bab haid, cara berpakaian dan lain – lain,” tambahnya.

Nisa terus terang, kenapa dirinya lebih memilih Kota dibanding kampung, karena bilangnya di Kampung sudah banyak Ajengan atau Pesantren. Hal ini didasarkan saat Pesantren tempatnya mondok mengadakan Sanlat.

“Waktu acara pesertanya banyak dari Kota – Kota. Nisa lihat ngajinya sudah bisa cuma hanya dasar aja, kalau Insya Allah niat saya terwujud, Nisa pengen menambah wawasan dan ilmu tentang Al – Quran sama mereka,” terangnya.

Lebih jauh dara kelahiran 2003 ini mengatakan, jika ilmu Al –Quran hanya sebatas bisa baca doang tanpa dibarengi dengan pemahaman yang dalam, dirinya khawatir dimanfaatkan oleh orang – orang yang mengajaknya pada perilaku yang bertentangan dengan Islam sendiri.

“Jaman sekarang kan , banyak yang ngakunya Ustad, bajunya rapih, bergamis, kalau bicara tentang Al- Quran dan hadis fasih sekali. Padahal Cuma kedok dong buat kepentingan dirinya atau kelompoknya,” tegas Nisa.

Sebagai persiapan wujudkan cita – citanya itu, Nisa, rajin baca – baca kitab dan berdskusi baik dengan sohib – sohibnya atau dengan orang – orang yang pemahaman tentang Al –Quran jauh lebih hebat.

Terkait penilaian di jaman sekarang banyak Ustadz  bayaran, calon Ustadzah ini tersenyum. Nisa tak menampik mungkin ada yang mengharap dibayar, tapi Nisa melihat lebih luas lagi, rata – rata iklas.

“Kalau Ustadz yang udah international atau mendapat undangan kemana – mana yang jauh masa sih engga dibayar. Misalnya ada Ustad yang di undang ke pernikahan, masa engga dibayar, malu lah. Intinya yang penting sih iklas, rejeki engga akan kemana,” ucapnya seraya tersenyum menutup.

(Res)

Post a Comment for "Gadis Ini Pilih Guru Ngaji Dari Pada Kuliah"