Pesan Anggota TAGANA Ini Janganlah Selvi di Lokasi Bencana

Tagana


spirit.my.id - Menjadi relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana), syaratnya harus memiliki jiwa peduli pada koban bencana dan mental kuat, pasalnya tugas yang diemban tak ringan berjibaku di lokasi bencana. Jika sudah bergabung harus total tanpa batas.

Dadang Darojat, relawan yang sudah mengabdi selama 3 tahun, menceritakan pengalamannya. 

Dadang panggilannya menuturkan, ia hepi menjadi bagian dari TAGANA, sudah banyak tugas yang diembannya.

"Sukanya itu jika kita bisa ngumpul bareng dari berbagai kecamatan dan daerah. Dukanya ketika kita ada di lokasi bencana lihat pengungsi apalagi kalau ada korban entah itu meninggal atau luka, lihat keluaganya sangat sedih,"katanya pada redaksi.

Lalu, pria kelahiran 1994 ini mengungkapkan, untuk menjadi relawan sejati harus tulus membantu korban bencana. Terkadang ia miris ada relawan (bukan dari TAGANA), sekedar eksis, selvi - selvi di tempat bencana.

"Kalau kita relawan jangankan tersenyum, selvi juga kita engga berani kita melihat psikis korban. Kalau sekarang kebanyakan di tempat bencana selvi - selvi, etika engga ada buat korban,"jelasnya.

Selama menjadi relawan TAGANA, pengalaman yang tak akan terlupakan adalah si korban bencana merasakan kehadirannya. Rasa kebersamaan begitu terasa suka dan duka dirasakan bersama hingga ogah untuk pulang

"Yang paling menarik ketika dipengungsian dari mulai nol, rumahnya kebangun jadi merasa mempunyai kampung kedua. ketika pulang sangat sedih keluar dari kampung itu sehingga seperti sudah kaya saudara gitu,"tutur Dadang.

Bencana tak bisa dipredeksi, sebab itu, dirnya selalu siap siaga ditugaskan kapan dan dimanapun jua. bahkan, demi menyelamatkan korban, Dadang, siap berkoban separuh jiwa.

"Harapannya sih banyak relawan - relawan lain ketika bencana itu selvi, janganlah, tapi fokus membantu masyarakat dan kalau di tempat bencana seribu dua ribu juga sangat berarti,"tutupnya.

(Res)



Post a Comment for "Pesan Anggota TAGANA Ini Janganlah Selvi di Lokasi Bencana "