Fanny Sumringah, Budaya Sunda Tidak Kalah Dengan Budaya Impor.

budaya sunda
Budaya Sunda tak kalah dengan budaya dari luar

spirit.my.id – Bagi pecinta music pop Sunda, nama yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. 

Ya mojang kece ini adalah penyanyi papan atas pop Sunda bernama Sabila Fatharani Fatimah atau nama bekennya Fanny Sabila.

Tak tangung - tanggung diusia yang masih muda, empat album sudah dirilis dengan lagu hitsnya seperti Iraha Kawin, Tepung Salangkung, Ukur Titipan dan lagu lainnya.

Kini, sang penyanyi sedang sibuk mempersiapkan album kelima dengan judul "Karang Hawu" berduet dengan Maliq Ibrahim. Lagu tersebut diciptakan oleh H. Sopandi Wijaya yang tiada lain adalah ayahnya.

Artikel Terkait :


Untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang tentu tak begitu saja, butuh keuletan dan kerja keras. Terkait ini, Fanny tak sungkan berbagi cerita awal suka music Sunda.

Sang penyanyi menceritakan, ada turunan dari orangtua, kakek dan buyutnya yang memang penikmat seni Sunda.

“Dulu sih lagi kecil Cuma suka aja dengan nada lagu Sunda. Tapi sekarang lebih suka lagi lagu Sunda karena banyak makna yang harus diresapi dalam lagu – lagu Sunda apalagi lagu – lagu yang klasik,” begitu tutur Fanny pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif.

Fanny pun melanjutkan, kenapa memilih lagu Sunda, mahasiswi ISBI ini menjelaskan karena ia adalah orang Sunda pituin.

“Wajarlah kalau Fanny menggandrungi budaya yang jadi jati diri orang Sunda itu sendiri.,” imbuhnya.

Bahkan mojang Bandung kelahiran 8 Juni 2000 ini, menilai, budaya Sunda sudah kakoncara (terkenal) ke berbagai belahan penjuru dunia.

“Karena menurut Fanny seni budaya Sunda itu tidak kalah dengan budaya impor he..he..” tandasnya tersenyum.

Sebab itu, Fanny, sangat sumringah, pasalnya di tengah – tengah arus globalisasi yang dahsyat perkembangan music Sunda tetap eksis.

Namun dibalik itu, dirinya tetap merasa prihatin disebabkan di Kota lagu Sunda kurang digandrungi. Bagi Fanny ini adalah tantangan agar music Sunda disukai oleh semua kalangan tak kenal status social dan tempat.

Baca Juga :


“Tapi Fanny enjoy dan menikmati sekali kalau diundang nyanyi ke pelosok Desa, karena disana lebih antusias dan ramah – ramah orangnya,” jelas Fanny menutup.

Apa kata Fanny antusiasme generasi milineal terhadap music Sunda dan mewabahnya seni budaya Barat di masyarakat, nantikan artikel berikutnya.

#spiritmediainspiratif #lagusunda

(Res)



Post a Comment for "Fanny Sumringah, Budaya Sunda Tidak Kalah Dengan Budaya Impor."