Workshop Kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat Berlangsung Sesuai Harapan

workshop kurikulum silat

spirit.my.id - Acara workshop kurikulum pencak silat seni tradisi Padepokan silat Meong Sempur yang mengambil tempat di MI Peusinggirang, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, sukses dan lancar.

Workshop tersebut dihadiri beberapa tokoh silat seperti Ketua Federasi Pencak Silat Seni Tradisi  International ( FPSSTI), Ketua FPSSTI Jabar, AMAS, DPD PPSI KBB dari Sindangkerta dan cipongkor, LSM, serta Paguron - Paguron silat.

Dari unsur pemerintah hadir Perwakilan Kementerian Agama Kecamatan Sindangkerta dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

Dari unsur akademi yaitu Institut Seni Budaya Indonesia ( ISBI), Perkumpulan Guru Madrasah Se Kebupaten Bandung Barat dan pihak terkait.

Dan beberapa tamu undangan lainnya yang menghadiri acara tersebut.

Artikel Terkait :

https://www.spirit.my.id/2022/03/dosen-isbi-ini-merasa-lega-adanya-kurikulum-seni-tradisi-pencak-silat.html?m=1

Sebelum di mulai acara, terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

Setelah itu, pagelaran ibing silat dari paguron - paguron silat yang hadir salah satunya Padepokan Singa Putra Bajang dari Bekasi.

Ketua FPSSTI, Rahmadsyah sangat mendukung kurikulum ini. Ia mengharapkan dukungan dari Dinas Pendidikan maupun Kementrian Agama 

"Mendukung konsep Pencak Silat Tradisi sebagai pendidikan karakter untuk menuju masyarakat atau generasi muda menjadi pemimpin bangsa di masa depan dan saya belajar kurikulum yang ada di Padepokan Meong Sempur dan akan terus bekerja sama," katanya dalam sambutan.

Ia juga mengatakan, federasi ini adalah organisasi independen tetapi akan tetap  masuk dalam semua komunitas.

"Mau IPSI, PPSI, ISBI, semuanya, karena bergerak dengan rasa senang hati dan rasa persaudaraan itu faktor yang utama," lanjutnya.

Dengan adanya kurikulum silat, dirinya optimis seni silat tradisi akan makin eksis dan dicintai. Karena pencak silat berawal dari tanah Pasundan dan hal ini harus menjadi sebuah kebanggaan.

"Mudah - mudahan daerah ini Kecamatan Sindangkerta, menjadi awal pertama bangkitnya pencak silat tradisi tatar Sunda Line untuk tingkat dunia. Mudah mudahan kedepan terus bersaudara di seluruh Jawa Barat, daerah lain dan dunia. Sunda Line untuk dunia," tegasnya.

Sementara itu, sambutan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat yang diwakili Kepala Seksi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar Bapak Unang Rahmay H, S.Pd.

Merasa bangga pihak Padepokan mempunyai konsep yang jelas terkait pelestarian seni budaya sunda khusus seni tradisi pencak silat.

"Menitipkan pesan ke penyelenggara dari Kepala Dinas, sebetulnya pengembangan kurikulum sudah berjalan ada 3, sesuai tugas pokok fungsi Dinas Pendidikan Pengembangan kurikulum itu sasarannya untuk SD dan SMP, kalaupun ada sesuai Dinas Pendidikan untuk anak usia dini belum dirintis saat ini, karena memang kalau melihat target kapotong oleh Pandemi Covid 19," tuturnya.

"Untuk mata pelajaran 2020-2021, namun untuk pengembangan rencana muatan lokal Kabupaten Bandung Barat untuk Pendidikan Dasar khususnya SD dan SMP tahun ketiga. Pada saat Padepokan Meong Sempur membuat Kurikulum Seni Tradisi Pencak silat, selaras dengan Program Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat," tambahnya.

Dirinya yakin, kurikulum ini  semakin mempertegas seni tradisi harus makin berkembang di kalangan pelajar.

Karena itu, ia ucapkan terimakasih pada Padepokan Meong Sempur yang telah menggagas Kurikulum.

"Semoga menjadi satu hubungan `dengan pihak Padepokan kemudian bersama sama merintis, naratas seni tradisi Pencak Silat. Kemudian, tidak untuk di MI Peusinggirang saja, kita jadikan untuk kurikulum dan dapat dikembangkan di seluruh sekolah," tandasnya.

Pun demikian dengan Kepala Sekolah MI Peusinggirang, Yuyu kulsum, S.PD.I.

Ia menjelaskan, kurikulum pencak silat baru diterapkan awal Januari tahun pelajaran 2021 - 2022, dengan pembimbing dari Padepokan Meong Sempur.

"Kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat dengan tematik disesuaikan dengan Visi, Misi, Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes) dan lembaga Kerja (LK), karena ada perangkatnya yang bisa diaplikasikan dan diterapkan kepada anak didik," paparnya.

Lanjutnya, Kegiatan pelaksanaan Penerapan Kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat baru 5 kali pertemuan. 

"Alhamdulillah siswa lebih semangat adanya pelajaran ekstra kurikuler dan merasa bangga dengan adanya kurikulum ini, karena maksud dan tujuan sesuai dengan visi, misi sekolah MI. Peuisinggirang terutama dalam bembentukan karakter anak yang kuat, sehat, disiplin, sopan, bisa mencintai dan menghargai kebudayaan seni di lingkungan sendiri," terangnya.

Kepala sekolah ini berjanji kedepan MI Peusinggirang akan turut melestarikan kebudayaan sendiri.

"Sekolah MI Peusinggirang sangat mendukung, semoga kedepan bisa maju dan berkembang sebagaimana program dan kegiatan dan seni budaya lainnya bisa diterapkeun di MI Peusinggirang," urainya.

Hal yang sama di utarakan juga oleh Pengawas Bina Kamenterian Agama Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Ade Ruhiyat Satwatillah, S.Ag.

Ia sampaikan terkesan adanya kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat muatan lokal ekstra kurikuler di MI. Peuisnggirang.

"Merasa bangga adanya kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat muatan lokal ekstra kurikuler di MI. Peuisnggirang. menitipkan kepada Padepokan Meong Sempur, jangan sampai ada keinginan tidak lama atau tukcing dibentuk cicing, sebulan kemudian berhenti untuk melatih," ujarnya.

Baca Juga :

https://www.spirit.my.id/2022/03/dosen-isbi-ajak-padepokan-silat-meong-sempur-bertemu-rektor-bahas-kurikulum-pencak-silat-.html?m=1

Ia berharap harus sampai menjadi mahkota, disamping ilmu umum, ilmu agama lebih unggul dan ilmu seni Sundanya tidak ketinggalan. 

"Kedepan senam Silat diharapkan bisa dikembangkan di Sindangkerta, sebagai senam hari Jum’at, Selain senam olah raga juga sebagai olah raga bela diri," tandasnya.

"Atas nama lembaga Kementrian Agama Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, menyambut baik, semoga ekstra Kurikuler dapat diikuti oleh Madrasah Ibtidaiyah lainnya," harapnya.

Sebelum digelar workshop, Pengurus Padepokan Meong Sempur bertemu dengan Kabid Pariwisata dan Budaya di kantor Dinas Pariwisata dan budaya.

Intinya DISPARBUD KBB, mendukung kurikulum seni tradisi pencak silat dan berharap hasil workshop dapat dipraktekan dilapangan.

(Res)


Post a Comment for "Workshop Kurikulum Seni Tradisi Pencak Silat Berlangsung Sesuai Harapan"