Gadis Muda Ini Sudah Jadi Atlet Olahraga Tradisional Hadang Sejak SD

Hadang gadis
Dara Bandung ini, menjadi atlet olahraga tradisional hadang sangat mengasyikan karena bisa mengurangi ketergantungan pada gadget.

spirit.my.id - Bagi generasi 70, 80, dan 90 an, pasti kenal dengan olahraga tradisional gobak sodor atau dalam bahasa Sunda galah.

Nah, di era sekarang, olahraga tradisional ini lebih dikenal dengan nama hadang.

Hadang, bila dimainkan sangat mengasyikan namun menantang.

Dulu, hadang bisa dimainkan mulai pagi sampai sore. Tambah asyik bermain saat bulan puasa sambil ngabuburit.

Dan di setiap peringatan hari Kemerdekaan, hadang atau galah, dimainkan rame-rame dilapangan besar.

Meski olahraga tradisional, teryata banyak diminati oleh anak muda, seperti gadis bernama Alya Mulya Aryani.

Permainan olahraga hadang.

Dikatakannya, sejak SD, dirinya sudah menyukai olahraga ini. Dan kini, ia sudah menjadi atlet yang telah mengikuti beberapa kejuaraan baik tingkat Kota, Propinsi dan Nasional.

"Jadi atlet hadang, banyak nambah pengalaman karena olahraga ini banyak yang engga tahu jadi lebih ke pengalaman sih," katanya, saat Festival Forkot Kormi Bandung 2023, Sabtu, 4 November 2023, dilapangan atletik, Pajajaran, Kota Bandung.

Gadis kelahiran 2006 itu mengungkapkan, menjadi atlet hadang, tidak mudah karena harus punya fisik dan mental yang kuat.

Alya, sapaanya mengaku, hadang bisa mengurangi dampak dari gadget.

"Sekarang kan jamannya engga pernah lepas dari gadget. Di olahraga ini kita merasa engga pakai gadget dan ternyata kita tuh bisa hidup tanpa gadget," terangnya.

Mojang Bandung kelas 11 SMA ini, mengajak kepada generasi muda untuk melestarikan dan mencintai olahraga tradisi karena banyak manfaat yang dirasakan.

"Ayo buat temen-temen milineal lestarikan olahraga tradisional kalau bukan oleh kita siapa lagi. Jadi atlet hadang bisa resfresing otak juga biar engga stres," jelas mojang Bandung yang punya cita-cita psokolog ini.

Tehnik dari olahraga hadang saling menjaga area lapangan agar tidak bisa lewat. Lapangnya berbentuk persegi panjang dengan panjang 15 meter lebar 9 meter.

Area tersebut kemudian akan dibagi menjadi 6 petak, dengan ukuran masing-masing petak 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan akan diberi tanda menggunakan kapur, dengan garis permainan selebar 5 cm. 

Pembuatan garis-garis tersebut perlu diusahakan agar tidak mudah luntur atau hilang.

Pemenang akan ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh oleh salah satu regu setelah permainan berakhir.

(Res)


 

Post a Comment for "Gadis Muda Ini Sudah Jadi Atlet Olahraga Tradisional Hadang Sejak SD"