Mojang Ini Setuju Dengan Ghibah

Ghibah muncul dari hawa napsu


spirit.my.id - Gaes, Sebelum ngomongin orang, baiknya diri sendiri bercermin dulu, apa sudah lebih baik dari orang yang diomongin.

Gunjingin aib orang memang bikin anteng, engga peduli yang diomongin itu belum tentu kebenarannya.
Itulah ghibah, mirip - mirip fitnah sih, perilaku tersebut buruk bisa membuat runyam tatanan kehidupan.
Ghibah, tidak mengenal batasan usia, mau anak muda, orang tua, penyakit itu ada bersemayam di hati.

Ghibah, pada umumnya dilakukan oleh kaum Hawa, (tapi tidak semuanya lho), namun laki - laki pun ada yang doyan.

Artikel Terkait :

https://www.spirit.my.id/2021/02/walau-nyinyir-ada-yang-dibolehkan-sebaiknya-jangan-deh-ini-penjelasannya.html

Pria dalam berghibah lebih condong langsung menohok pada orang bersangkutan, tidak membicarakan dibelakang layar.

Ghibah termasuk perbuatan dosa besar, perbuatan buruk, sebab bisa merugikan orang lain. Ghibah pun akan mendapat balasan yakni masuk neraka. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

“Janganlah kalian saling menggunjing satu sama lain. Apakah salah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Tawwab (Maha Penerima taubat) lagi Rahim (Maha Menyampaikan rahmat).” (QS. Al-Hujurat: 12)

Bahkan pendakwah Habib Husein Ja’far mengatakan orang yang bergunjing atau ghibah seperti menantang Allah. Sebab, Allah dengan baik sudah menutup aib seseorang tapi malah dibuka orang lain.

“Ghibah adalah ketika kamu membicarakan keburukan orang lain atau sekadar mengingat keburukan orang lain dan orang itu jelas tidak suka. Bahkan orang yang sudah meninggal pun tidak boleh dibicarakan keburukannya. Membicarakan keburukan orang lain hukumnya dosa,” kata Habib Husein dalam video bertajuk Ghibah Bentuk Kurang Ajar Kita pada Allah dalam kanal Youtube Cahaya untuk Indonesia.

Ghibah terjadi ketika hati sudah dikuasai nafsu. Oleh karena itu, kita harus bisa mengontrol hati sendiri.

Hati harus bebas dari keburukan dan nafsu sehingga selalu merindukan hal kebaikan atau ibadah, contohnya shalat. Jangan sampai hati terbersit untuk membicarakan kejelekan orang lain. 

Nah terkait ini, Nenden Agustin, gadis remaja baru kelar SMA, berkomentar tentang ghibah.

Ghibah biasanya dilakukan karena faktor iri pada orang yang dikenalnya, bisa tetangga, teman bahkan saudara.

"Ngomongin kejelekan orang tapi dirinya engga bisa ngaca. kalau lihat orang, ih diamah gitu - gitu, padahal engga lihat dirinya sendiri terus ngomongin ke orang lain,"katanya pada Budiman Santosa dari spirit media inspiratif.

Dan yang mengherankan, menurut Nenden nama kecillnya, ada orang yang rajin ibadah tapi selalu membicarakan kejelekan orang lain. hmm kenapa ya bisa begitu ?

"Percuma kita sholat, ibadah rajin tapi ngomongin orang jadi pahala kita sia - sia. Jadi pahala kita di ambil sama orang yang kita omongin, malah tambah dosa, jadi dosa orang yangg kita omongin ke ambil sama kita," tandasnya.

Untuk memberantas penyakit ini agar tak berkembang biak, si Neng memberi tips, yaitu, "Diam" karena diam itu emas.

Kendati demikian, si Neng, tak risih dengan ghibah asalkan yang baik - baik saja. "Tetap berpikiran posiitip jangan irilah, jangan mau dipanas - panasin sama orang yang suka ghibah,"imbuhnya.

Baca Juga :

https://www.spirit.my.id/2019/10/jangan-menganggap-pelajaran-bahasa.html

Nah, dara yang ingin menjadi guru SLB itu, mengajak kepada semua,sebaiknya perbanyak amal ibadah mencari keberkahan bukan mengunjing orang.

"Jangan banyakin ghibah, banyakin mah baca Qur'an, kan kita diakhir jaman, percuma kalau ngomongin orang pahala kita ke hapus. Jadi tadinya akrab bisa jauh gara - gara ghibah,"tegasnya seraya tersenyum.

(Res)

Post a Comment for "Mojang Ini Setuju Dengan Ghibah"