Indikasi Terinveksi Virus Corona Adalah Hilangnya Kemampuan Penciuman


virus corona
Photo pixabay


spirit.my.id - Pandemi Virus Corona yang menyerang tanah air belum reda, padahal berbagai upaya terus dilakukan agar penyakit ini segera sirna.

Untuk mencegah agar jangan sampai wabah ini makin menyebar, sebaiknya diketahui terlebih dahului gelaja - gejala indikasi terserang virus ini.

Salah satu gejala khas terinveksi virus adalah kehilangan kemampuan penciuman atau Anosmia. Orang yang mengalami Anosmia tidak bisa mencium bau-bauan dan sering kali dibarengi dengan hilangnya kemampuan indra perasa.

Artikel Terkait :

https://www.spirit.my.id/2020/12/petugas-medis-rindu-keluarga.html

https://www.spirit.my.id/2020/09/virus-corona-menyerang-sistem.html

Bahkan belakangan, pasien COVID-19 melaporkan mencium bau amis ikan, bau belerang, dan beberapa bau tidak sedap. Gejala yang disebut parosmia tersebut terjadi pada pasien-pasien yang mengalami long COVID-19 atau gejala jangka panjang setelah sembuh dari infeksi.

Menurut ahli bedah THT, Prof. Nirmal Kumar. Gejala ini menghantui pasien COVID-19 dengan aroma tidak sedap seperti bau amis ikan yang kerap tercium.

"Gejala ini sangat unik dan sangat aneh. Ada  yang mengatakan mencium bau amis ikan, ada juga yang mencium bau hangus padahal tidak ada asap atau apapun yang terbakar,” katanya.

Parosmia yang terjadi pada pasien COVID-19 ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami halusinasi penciuman. Penderita parosmia mencium aroma yang tidak sesuai dengan kenyataan.

“Indra penciumannya terdistorsi,” kata Kumar. Tapi sayangnya sebagian besar bau yang dicium adalah bau yang tidak menyenangkan dan tak tertahankan.

Kumar mendeskripsikan virus ini sebagai virus neurotropik atau memiliki keterkaitan dengan saraf di kepala, khususnya saraf yang mengontrol indra penciuman.

 “Tapi ada kemungkinan juga virus ini memengaruhi saraf lain yang berkaitan dengan neurotransmiter atau pengiriman pesan ke otak,” ujar Kumar.

Pada pasien COVID-19 dengan anosmia, kemampuan penciumannya bisa kembali dalam beberapa minggu, tapi belum diketahui berapa lama gejala parosmia dapat bertahan.

 “Kami tidak tahu mekanisme pastinya, tetapi kami mencari cara untuk membantu pasien pulih,” lanjutnya.

Sampai saat ini para peneliti masih mencoba mempelajari lebih lanjut mengapa pasien kehilangan indra esensial ini dan bagaimana membantu mereka.

Baca Juga :

https://www.spirit.my.id/2020/12/bimo-meski-pandemi-virus-corona-tetap.html

https://www.spirit.my.id/2020/04/ini-sisi-negatip-dan-positip-belajar-di.html

Charity AbScent, organisasi yang mendukung orang dengan gangguan penciuman, saat ini sedang mengumpulkan informasi dari ribuan pasien anosmia dan parosmia. Mereka bekerja sama dengan British Rhinological Society dan para ahli THT di Inggris untuk membantu pengembangan terapi.

AbScent merekomendasikan latihan penciuman dengan menghirup minyak mawar, lemon, cengkeh, dan kayu putih. Cara ini dilakukan setiap hari selama 20 detik sampai kemampuan penciumannya kembali.

Sumber : Hellosehat

(Res)



Post a Comment for "Indikasi Terinveksi Virus Corona Adalah Hilangnya Kemampuan Penciuman"