Pemain Bola Wanita Ini Sebut Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Hobi Tapi Anugerah Tuhan

 

pemain bola wanita

spirit.my.id -  Sepak bola adalah salah satu Anugerah yang diberikan TUHAN padaku, bukan hanya sekedar hobi. Karena aku terlahir dari keluarga yang masa hidupnya pernah menjadi pemain bola meskipun bukan pemain profesional. 

Di dalam keluarga besar dari pihak ayah dan pihak ibu, memiliki jiwa akan kecintaan sepak bola, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi sangat disayangkan bahwa keturunan kakak beradik dari ayah dan ibu hanya aku yang melanjutkan kejiwaan mereka akan kecintaan sepak bola. Maka tak heran sejak kecil aku sudah bermain sepak bola.

Salah satu terbentuknya motivasi, harapan bahkan cita-cita menjadi seorang pemain bola profesional terdorong juga dengan adanya kegiatan sepak bola plastik wanita yang diadakan di desa, antar desa dan antar lingkungan. Nama tim kami adalah "Putri Teratai Bahowo". Tim yang begitu sangat berkesan dan memberikan cerita serta kenangan yang luar biasa.

Artikel Terkait :

https://www.spirit.my.id/2021/06/gerakan-sepakbola-wanita-indonesia-GSWI-resmi-di-deklarasikan-ini-targetnya.html


Dalam kecintaan dan harapan itu tidak mengurangi semangat belajar dengan menekuni pendidikan yang semestinya dilakukan oleh setiap anak. Karena bagiku pendidikan adalah dasar ilmu pengetahuan untuk bisa memahami akan arti kehidupan.

Keluargaku adalah keluarga yang sangat sederhana, namun tidak terlepas dari kekurangan tetapi berkat TUHAN selalu ada didalam kami karena pendidikan dari SMP sampai ke perguruan tinggi S1 dibiayain oleh pihak "Yayasan Kehidupan Anda" yang dipimpin oleh Ibu Simone Gerritsen yang berasal dari Belanda.


Dengan berjalannya waktu, pendidikan dapat diselesaikan dengan baik. Namun aku masih memiliki semangat untuk meraih mimpi atau cita-cita. Sehingga seharusnya sudah bekerja tetapi aku masih mau mencari wadah atau tempat yang bisa memberikan fasilitas dan latihan yang benar dan rutin. Dan sangat bersyukur bahwa Keluarga khususnya orang tua masih memberikan aku kebebasan untuk memilih jalan hidupku.

Salah satu kendala khususnya di kota  Manado bahwa tidak ada Sekolah Sepak Bola (SSB) Wanita sehingga jalan untuk benar-benar bisa mengembangkan diri di bidang olaraga sepak bola adalah keluar daerah dan mencari tempat yang menyediakan kepelatihan sepak bola.

Pada tanggal 4 Januari 2019, merupakan hari dimana memulai perjalanan dari kota Manado ke pulau Jawa khususnya di kota Surabaya, Jatim. Di Surabaya mengontrak rumah atau kos-kosan dengan salah satu teman yang memiliki pekerjaan di kota tersebut.

Dengan sebuah perjalanan tidak memiliki kenalan maka mendorong diri untuk bisa bergaul dengan orang lain dan mencari tim sepak bola. Awal mula memulai suatu hubungan baik dengan orang lain, aku belum menemukan tim sepak bola melaikan tim futsal yaitu "NPS Surabaya". Maka aku mulai belajar bergaul dan beradaptasi dengan kehidupan dan bahasa mereka.

Berjalannya waktu, selain mengikuti latihan dan kegiatan futsal aku pernah mengikuti seleksi Liga Pro Futsal di Yogjakarta yang diadakan oleh Tim Arimbi FC tetapi tidak lo…

Kemudian, setelah dari gagalnya masuk ke Liga 1, salah satu teman yang juga tidak lolos seleksi mengajak aku untuk bergabung dan latihan dengan Tim Srikandi Majapahit yang pada saat itu dalam persiapan mengikuti Piala Pertiwi Cup 2019.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan Futsal dan benar-benar fokus pada sepak bola. Yang dimana telah mendapat support yang baik dari pihak managemen dan pelatih Futsal tim NPS Surabaya.

Maka dari itu aku memulai latihan dengan tim Srikandi Majapahit yang dimana managemen dan pelatih serta semua pemain sangat menerima dengan baik. Jarak yang harus ditempuh dari kontrakan ke lapangan yaitu 1 jam berkendara motor. Selang beberapa minggu latihan akhirnya aku terpilih menjadi pemain inti dalam mengikuti Piala Pertiwi Cup 2019. Hasil akhir dari kompetisi tersebut tim Srikandi Majapahit mendapat peringkat ke 3 yang diselenggarakan di Batu, Kota Malang, Jatim.


Kemudian, setelah selesai mengikuti Piala Pertiwi Cup, salah satu teman dari Srikandi Majapahit mengajak aku untuk bersamanya membantu Tim Raspati Ladies kota Serang untuk mengikuti Piala Kartini pada bulan Februari 2020.

Dengan adanya komunikasi dengan pihak managemen tim Raspati Ladies dan dengan seijin dari pihak managemen Srikandi Majapahit, maka kami berdua mempersiapkan diri untuk berangkat ke kota Serang, Banten.

Dalam masa persiapan itu, ternyata kompetisi tersebut belum bisa dilaksanakan. Dan diikuti juga oleh keadaan negara Indonesia yang berubah pada bulan maret 2020 dengan masuknya virus yaitu Covid-19 sehingga begitu banyak kegiatan masyarakat Indonesia dibatasi dan salah satunya adalah kompetisi-kompetisi sepak bola.

Stay at home adalah keadaan yang dilakukan saat itu, sampai berbulan-bulan tidak bisa melakukan aktifitas lebih yang harus disesuaikan dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

Pada bulan juli 2020, pihak managemen Raspati Ladies memberi kabar bahwa Piala Kartini akan diadakan pada bulan Agustus sehingga berharap bahwa kami berdua bisa segera ke kota Serang. Maka, pada tanggal 14 Agustus 2020, kami berangkat dengan berkendaraan bus dan juga sudah diperlengkapi dengan surat kesehatan non reaktif covid-19. Perjalanan dihabiskan selama 12 jam dari terminal Purabaya (Bungurasih) Surabaya ke terminal Pakupatan Serang.

Kemudian mulailah aktifitas kami di kota Serang dengan tim Raspati Ladies. Tetapi tak disangka managemen mendapat informasi kembali bahwa Piala Kartini diundur pada bulan november 2020. Keadaan itu tidak membuat kami serentak kembali ke Surabaya tetapi kami berdua masih beraktifitas di kota Serang karena ada kegiatan lokal yang dilaksanakan untuk sekalian menambah wawasan dan pengalaman yang lebih banyak.

Selanjutnya ketika pada bulan november Piala Kartini masih juga tidak bisa diadakan dan kegiatan-kegiatan bola lainnya dikarenakan tidak ada perijinan dari Pemerintah melakukan kegiatan yang mengundang banyak orang untuk mengurangi penyebaran virus covid-19.

Pada pertengahan bulan Desember, aku meminta ijin untuk pulang ke Manado untuk merayakan Natal Yesus Kristus 2020 dan tahun baru 2021 bersama dengan keluarga. Pada bulan januari 2021 aku kembali ke kota Serang melanjutkan aktifitas sepak bola dengan tim Raspati Ladies.

Singkat cerita, sampai sekarang Piala Kartini tidak diadakan tetapi aku masih ada di kota Serang sedangkan temanku sudah kembali ke Jawa Timur. Banyak kegiatan sepak bola bahkan futsal yang diikuti namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

Kegiatan sepak bola yang melibatkan tim Raspati Ladies yaitu bergabung dengan tim F5ive dan Universal FC kota Tangerang dengan membentuk tim dengan nama Banten Selection dan aku dipercayakan untuk menjadi kapten tim. 

Dengan adanya tim ini, maka kami pernah diperkenankan untuk mengikuti uji coba dengan Timnas Putri Indonesia pada tanggal 30 Maret 2021 di lapangan D komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Selanjutnya tidak berhenti disitu saja, Banten Selection kemudian diminta untuk mengikuti pertandingan ekshibisi sepak bola putri menjadi pembuka babak final liga Topscore U-13 dan divisi utama U-12 di lapangan Pamulang Community Center pada tanggal 10 April 2021.

Kemudian, selesai dari kegiatan-kegiatan tersebut kami kembali dengan aktifitas masing-masing tim dan juga dalam persiapan mengikuti Topscore cup pada bulan juli mendatang.

Pada tanggal 3 juni 2021, aku ditelepon dari Ketua pelaksana Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) untuk menjadi anggota GSWI perwakilan Sulawesi Utara, yang dimana diadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Deklarasi GSWI pada tanggal 5-6 juni 2021 di Hotel Pakons Prime Tangerang, Banten.

Dengan menjadi salah satu anggota pengurus pusat Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) merupakan suatu tanggung jawab yang besar. 

Namun dengan adanya GSWI akan menjadi salah satu sarana dan prasarana untuk menjadikan sepak bola wanita Indonesia semakin maju dan mengembangkan bakat yang dimiliki dari setiap peminat sepak bola khususnya wanita. 

Yang menjadi langkah awal dari GSWI adalah mengadakan Kompetisi antar Provinsi U-23, yang dimana tim perwakilan Provinsi diwakili dari tim yang memenangkan kompetisi yang diadakan disetiap Provinsi tersebut. 

Baca Juga :

https://www.spirit.my.id/2021/03/santuy-banget-datang-ke-resepsi-pernikahan-pakai-baju-bola-voli.html

Yang sangat menarik adalah kegiatan kompetisi yang akan diikuti oleh setiap kabupaten atau kota akan mengundang setiap tim-tim yang ada untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut maka secara otomatis tidak akan ada ketertinggalan dari setiap peminat sepak bola wanita karena akan melibatkan semua daerah.

Jadi ada suatu harapan yang sangat besar bahwa Gerakan dari GSWI ini benar-benar memberikan suatu perubahan bagi Bangsa Indonesia khususnya dibidang olaraga sepak bola wanita Indonesia.

Doa dan harap :

- INDONESIA semakin maju

- PSSI selalu jaya

- GSWI selalu semangat

- Timnas Wanita Indonesia mendapat prestasi di pentas Internasional

- Setiap atlet semakin berkembang

- Peminat sepak bola wanita Indonesia semakin bertambah. 

Kiriman Pembaca :

Nama : Annice Anthoni, S.Kel

TTL : Manado, 24 Oktober 1994

Asal : Kota Manado, Sulut

Agama : Kristen

Posisi pemain : Striker

Nama Orang tua :

Ayah : Christian Onthoni

Ibu : Sartji Tatauhe

Saudara/i :

Kakak Perempuan : Kristina Onthoni

Adik laki-laki : Timoty Uada

Pendidikan :

SD Inpres Tongkaina

SMP Kr. Solagratia Tongkaina

SMK Kr. Solagratia Tongkaina

S1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado, Program studi Ilmu Kelautan (S.Kel)

Editor : Res


Post a Comment for "Pemain Bola Wanita Ini Sebut Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Hobi Tapi Anugerah Tuhan"