Pemain Bola Wanita Ini Sebut Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Hobi Tapi Anugerah Tuhan
spirit.my.id - Sepak bola adalah salah satu Anugerah yang diberikan TUHAN padaku, bukan hanya sekedar hobi. Karena aku terlahir dari keluarga yang masa hidupnya pernah menjadi pemain bola meskipun bukan pemain profesional.
Di dalam
keluarga besar dari pihak ayah dan pihak ibu, memiliki jiwa akan kecintaan sepak
bola, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi sangat disayangkan bahwa
keturunan kakak beradik dari ayah dan ibu hanya aku yang melanjutkan kejiwaan
mereka akan kecintaan sepak bola. Maka tak heran sejak kecil aku sudah bermain
sepak bola.
Salah satu terbentuknya motivasi, harapan bahkan cita-cita
menjadi seorang pemain bola profesional terdorong juga dengan adanya kegiatan
sepak bola plastik wanita yang diadakan di desa, antar desa dan antar
lingkungan. Nama tim kami adalah "Putri Teratai Bahowo". Tim yang
begitu sangat berkesan dan memberikan cerita serta kenangan yang luar biasa.
Artikel Terkait :
Dalam kecintaan dan harapan itu tidak mengurangi semangat belajar dengan menekuni pendidikan yang semestinya dilakukan oleh setiap anak. Karena bagiku pendidikan adalah dasar ilmu pengetahuan untuk bisa memahami akan arti kehidupan.
Keluargaku adalah keluarga yang sangat sederhana, namun
tidak terlepas dari kekurangan tetapi berkat TUHAN selalu ada didalam kami
karena pendidikan dari SMP sampai ke perguruan tinggi S1 dibiayain oleh pihak
"Yayasan Kehidupan Anda" yang dipimpin oleh Ibu Simone Gerritsen yang
berasal dari Belanda.
Dengan berjalannya waktu, pendidikan dapat diselesaikan dengan baik. Namun aku masih memiliki semangat untuk meraih mimpi atau cita-cita. Sehingga seharusnya sudah bekerja tetapi aku masih mau mencari wadah atau tempat yang bisa memberikan fasilitas dan latihan yang benar dan rutin. Dan sangat bersyukur bahwa Keluarga khususnya orang tua masih memberikan aku kebebasan untuk memilih jalan hidupku.
Salah satu kendala khususnya di kota Manado bahwa tidak ada Sekolah Sepak Bola
(SSB) Wanita sehingga jalan untuk benar-benar bisa mengembangkan diri di bidang
olaraga sepak bola adalah keluar daerah dan mencari tempat yang menyediakan
kepelatihan sepak bola.
Dengan sebuah perjalanan tidak memiliki kenalan maka
mendorong diri untuk bisa bergaul dengan orang lain dan mencari tim sepak bola.
Awal mula memulai suatu hubungan baik dengan orang lain, aku belum menemukan
tim sepak bola melaikan tim futsal yaitu "NPS Surabaya". Maka aku
mulai belajar bergaul dan beradaptasi dengan kehidupan dan bahasa mereka.
Kemudian, setelah dari gagalnya masuk ke Liga 1, salah satu teman yang juga tidak lolos seleksi mengajak aku untuk bergabung dan latihan dengan Tim Srikandi Majapahit yang pada saat itu dalam persiapan mengikuti Piala Pertiwi Cup 2019.
Maka dari itu aku memulai latihan dengan tim Srikandi Majapahit yang dimana managemen dan pelatih serta semua pemain sangat menerima dengan baik. Jarak yang harus ditempuh dari kontrakan ke lapangan yaitu 1 jam berkendara motor. Selang beberapa minggu latihan akhirnya aku terpilih menjadi pemain inti dalam mengikuti Piala Pertiwi Cup 2019. Hasil akhir dari kompetisi tersebut tim Srikandi Majapahit mendapat peringkat ke 3 yang diselenggarakan di Batu, Kota Malang, Jatim.
Kemudian, setelah selesai mengikuti Piala Pertiwi Cup, salah satu teman dari Srikandi Majapahit mengajak aku untuk bersamanya membantu Tim Raspati Ladies kota Serang untuk mengikuti Piala Kartini pada bulan Februari 2020.
Dengan adanya komunikasi dengan pihak managemen tim Raspati
Ladies dan dengan seijin dari pihak managemen Srikandi Majapahit, maka kami
berdua mempersiapkan diri untuk berangkat ke kota Serang, Banten.
Dalam masa persiapan itu, ternyata kompetisi tersebut belum
bisa dilaksanakan. Dan diikuti juga oleh keadaan negara Indonesia yang berubah
pada bulan maret 2020 dengan masuknya virus yaitu Covid-19 sehingga begitu
banyak kegiatan masyarakat Indonesia dibatasi dan salah satunya adalah
kompetisi-kompetisi sepak bola.
Pada bulan juli 2020,
pihak managemen Raspati Ladies memberi kabar bahwa Piala Kartini akan diadakan
pada bulan Agustus sehingga berharap bahwa kami berdua bisa segera ke kota
Serang. Maka, pada tanggal 14 Agustus 2020, kami berangkat dengan berkendaraan
bus dan juga sudah diperlengkapi dengan surat kesehatan non reaktif covid-19.
Perjalanan dihabiskan selama 12 jam dari terminal Purabaya (Bungurasih)
Surabaya ke terminal Pakupatan Serang.
Kemudian mulailah
aktifitas kami di kota Serang dengan tim Raspati Ladies. Tetapi tak disangka
managemen mendapat informasi kembali bahwa Piala Kartini diundur pada bulan
november 2020. Keadaan itu tidak membuat kami serentak kembali ke Surabaya
tetapi kami berdua masih beraktifitas di kota Serang karena ada kegiatan lokal
yang dilaksanakan untuk sekalian menambah wawasan dan pengalaman yang lebih banyak.
Selanjutnya ketika pada bulan november Piala Kartini masih
juga tidak bisa diadakan dan kegiatan-kegiatan bola lainnya dikarenakan tidak
ada perijinan dari Pemerintah melakukan kegiatan yang mengundang banyak orang
untuk mengurangi penyebaran virus covid-19.
Pada pertengahan bulan Desember, aku meminta ijin untuk
pulang ke Manado untuk merayakan Natal Yesus Kristus 2020 dan tahun baru 2021
bersama dengan keluarga. Pada bulan januari 2021 aku kembali ke kota Serang
melanjutkan aktifitas sepak bola dengan tim Raspati Ladies.
Singkat cerita, sampai sekarang Piala Kartini tidak diadakan
tetapi aku masih ada di kota Serang sedangkan temanku sudah kembali ke Jawa
Timur. Banyak kegiatan sepak bola bahkan futsal yang diikuti namun tetap sesuai
dengan protokol kesehatan.
Kegiatan sepak bola yang melibatkan tim Raspati Ladies yaitu bergabung dengan tim F5ive dan Universal FC kota Tangerang dengan membentuk tim dengan nama Banten Selection dan aku dipercayakan untuk menjadi kapten tim.
Dengan adanya tim ini, maka kami pernah diperkenankan untuk mengikuti uji coba dengan Timnas Putri Indonesia pada tanggal 30 Maret 2021 di lapangan D komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Selanjutnya tidak berhenti disitu saja, Banten Selection kemudian diminta untuk mengikuti pertandingan ekshibisi sepak bola putri menjadi pembuka babak final liga Topscore U-13 dan divisi utama U-12 di lapangan Pamulang Community Center pada tanggal 10 April 2021.
Kemudian, selesai
dari kegiatan-kegiatan tersebut kami kembali dengan aktifitas masing-masing tim
dan juga dalam persiapan mengikuti Topscore cup pada bulan juli mendatang.
Pada tanggal 3 juni 2021, aku ditelepon dari Ketua pelaksana
Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) untuk menjadi anggota GSWI
perwakilan Sulawesi Utara, yang dimana diadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
dan Deklarasi GSWI pada tanggal 5-6 juni 2021 di Hotel Pakons Prime Tangerang,
Banten.
Dengan menjadi salah satu anggota pengurus pusat Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) merupakan suatu tanggung jawab yang besar.
Namun dengan adanya GSWI akan menjadi salah satu sarana dan prasarana untuk menjadikan sepak bola wanita Indonesia semakin maju dan mengembangkan bakat yang dimiliki dari setiap peminat sepak bola khususnya wanita.
Yang menjadi langkah awal dari GSWI adalah mengadakan Kompetisi antar Provinsi U-23, yang dimana tim perwakilan Provinsi diwakili dari tim yang memenangkan kompetisi yang diadakan disetiap Provinsi tersebut.
Baca Juga :
Yang sangat menarik adalah kegiatan kompetisi yang akan diikuti oleh setiap kabupaten atau kota akan mengundang setiap tim-tim yang ada untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut maka secara otomatis tidak akan ada ketertinggalan dari setiap peminat sepak bola wanita karena akan melibatkan semua daerah.
Jadi ada suatu harapan yang sangat besar bahwa Gerakan
dari GSWI ini benar-benar memberikan suatu perubahan bagi Bangsa Indonesia
khususnya dibidang olaraga sepak bola wanita Indonesia.
Doa dan harap :
- INDONESIA semakin maju
- PSSI selalu jaya
- GSWI selalu semangat
- Timnas Wanita Indonesia mendapat prestasi di pentas
Internasional
- Setiap atlet semakin berkembang
- Peminat sepak bola wanita Indonesia semakin bertambah.
Kiriman Pembaca :
Nama : Annice Anthoni, S.Kel
TTL : Manado, 24 Oktober 1994
Asal : Kota Manado, Sulut
Agama : Kristen
Posisi pemain : Striker
Nama Orang tua :
Ayah : Christian Onthoni
Ibu : Sartji Tatauhe
Saudara/i :
Kakak Perempuan : Kristina Onthoni
Adik laki-laki : Timoty Uada
Pendidikan :
SD Inpres Tongkaina
SMP Kr. Solagratia Tongkaina
SMK Kr. Solagratia Tongkaina
S1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado,
Program studi Ilmu Kelautan (S.Kel)
Post a Comment for "Pemain Bola Wanita Ini Sebut Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Hobi Tapi Anugerah Tuhan"
Post a Comment