Benarkah Tadarus di Bulan Puasa Hanya Budaya Saja ?


tadarus bulan puasa
Tadarus di bulan Ramadhan menjadi saksi akan bukan penuh rahmat dan berkah.

spirit.my.id– Bila bulan puasa tiba, Masjid – Masjid dan Mushola selalu penuh dengan ragam aktifitas kerohanian berlomba untuk mendapatkan keberkahan.

Demikian pula dengan tadarus atau baca Al – Quran.

Selama bulan puasa, tadarus kerap terdengar dimulai setelah sholat subuh, siang sampai malam hari. Namun, dibalik itu ada anggapan tadarus hanya kebudayaan selesai Ramadhan kembali sepi.

Nah, terkait ini, seorang ustad bernama M.Oding Muhtadir membantah keras tudingan seperti itu. Menurutnya yang beranggapan seperti itu orang yang kurang imannya.

Artikel Terkait :


“Tidak setuju, baca Quran ada ketentuan yang ditentukan oleh bulan Ramadhan. Satu penyesuaian turunnya Al- Quran, peningkatan pahala, dilipakgandakan pahala, berharap tepat dengan malam lailatul qodar,”katanya kepada spirit media inspiratif.

Lanjutnya, baca Quran adalah sebuah keharusan meskipun bukan wajib.

“Membaca Quran itu memang sunatulah, dikerjakan mendapat pahala, tidak pun tidak mendapat sangsi. Tapi alangkah baiknya apabila setelah bulan Ramadhan kebiasaan tadarus terus berlanjut, tidak berhenti,” tandasnya.

Sang ustad menegaskan, untuk urusan ibadah biarlah Allah yang menilai, karena berhubungan dengan niat, manusia sekedar menjalankan perintah.

“Sekali saya katakan ibadah itu tidak ada budaya. Budaya hanya ada di bidang seni, olahraga,” tegas sang ustad menutup pembicaraan.

(Res)




Post a Comment for "Benarkah Tadarus di Bulan Puasa Hanya Budaya Saja ?"